Jumat, 20 Mei 2011

Get Optimum Result

Banyak didapatkan permasalahan sederhana ketika kami melakukan pendampingan /supervisi atas program leadership yang dijalankan. Bila kita dengar dari pengawas maka seringkali yang diungkapkan adalah persoalan pendapatan karyawan yang kurang, tidak ada insentif yang diberikan, permasalahan kontrak kerja karyawan, bawahan yang tidak disiplin, sulit diarahkan, kurang motivasi dll.
Namun bila kita dengar pendapat dari pihak manajemen dalam hal ini para manager bagian maka mereka mengatakan : supervisornya tidak tegas, tidak berani menegur, kurang bisa memberikan pengarahan, kurang perhatian terhadap karyawan maupun proses kerja, kurang perhatian terhadap kebersihan, dll. Dimana pokok persoalannya ada pada supervisornya.

Sedangkan pandangan bawahan menyampaikan bahwa pengawasnya yang tidak disiplin, kurang bersedia untuk melakukan kontrol pekerjaan, kualitas bahan yang digunakan kurang bagus, standar hasil kerja yang berubah-ubah, kesulitan mencari peralatan kerja yang kadang dipinjam oleh bagian lain, bahan yang kurang bagus dan permasalahan sejenis.

Perlu disadari bahwa gambaran permasalahan dibawah adalah merupakan cerminan cara kerja pimpinan yang ada diatasnya. Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil yang optimal perlu dilakukan evaluasi atas permasalahan yang muncul.

1. They know what is expected
Suatu anggapan yang keliru dimana orang yang telah bekerja lama tentunya sudah memahami apa yang diharapkan dari mereka. Persepsi yang keliru tentang bawahan yang mengakibatkan kita memberikan teguran dan menyalahkan mereka karena mereka tidak mematuhi cara kerja yang diarahkan oleh pengawas. Sesungguhnya bawahan memahami bila hasil kerja mereka tidak sesuai dengan target yang ditetapkan. Tindakan menyalahkan membawa dampak lemahnya semangat kerja karyawan. Karyawan berharap untuk tidak disalahkan tetapi diberikan solusi tentang apa yang harus mereka lakukan. Lebih baik menghentikan suatu proses dan memberikan masukan tentang apa yang seharusnya dilakukan pada seluruh karyawan terlibat daripada memberikan teguran ketika mereka telah selesai mengerjakannya.

2. They have competencies to perform
Suatu pekerjaan yang diberikan pada orang yang bukan ahlinya maka tidak bisa diharapkan hasil yang optimal. Termasuk dalam hal ini adalah kecerdasan, pendidikan, pengalaman, kemampuan menghasilkan barang atau jasa, sikap kerja yang baik. Pekerja yang kurang memiliki kecerdasan dexterity, sulit untuk bisa diharapkan bisa menghasilkan produktifitas kerja dibagian sortir atau packaging. Seseorang yang memiliki karakter kurang mudah bergaul atau bisa memulai interaksi hanya pada orang yang dikenalnya dengan baik, membutuhkan waktu untuk dapat menjadi seorang sales executive yang berhasil. Masing-masing individu memiliki bakat atau potensi dan perlu ditempatkan sesuai dengan potensinya. Dapatkan informasi tentang memahami 10 kecerdasan individu di link blog (fingerprint test) ini.

3. They supported by facilitating work environment
Dukungan fasilitas sangat menentukan peningkatan produktifitas kerja. Banyak manager atau pengawas yang menyampaikan bahwa karyawan telah dilengkapi dengan peralatan kerja yang memadai. Pada kenyataannya, mereka sering melakukan tindakan saling pinjam peralatan kerja. Bisakah mereka bekerja optimal bila tidak didukung oleh fasilitas? Termasuk dalam hal ini adalah sistem informasi atau kemudahan pengawas untuk dihubungi manakala mereka membutuhkan keputusan dari pengawasnya.

4. They motivated to perform what is expected.
Persoalan motivasi adalah faktor terakhir yang perlu dianalisa. Banyak kejadian dimana manajemen menetapkan sistem incentif tetapi kinerja karyawan tidak menunjukkan perbaikan yang signifikan. Ada juga karyawan yang tidak bersedia lembur untuk menyelesaikan pekerjaan, mereka kurang membutuhkan uang sebagai motivasi. Namun hanya disampaikan akan hapus dosanya bila berkarya dengan tangan mereka dari pagi hingga petang, serta diberikan penjelasan tentang makna pernyataan tersebut, mereka menunjukkan perubahan kinerja yang jauh lebih baik. Janji atasan yang tidak ditepati juga menjadi faktor permasalahan kurangnya motivasi kerja bawahan. Jadi persoalan motivasi bukan hanya persoalan uang yang mereka dapatkan.

Salam sukses selalu
Drs.Psi. Reksa Boeana
Executive Partner PT. Smart Business Solution

Tidak ada komentar:

Posting Komentar