Pelatihan SMART (Warehouse Management Series).
Berdasar atas pengalaman memberikan bimbingan dan supervisi dalam meningkatkan kinerja gudang maka kami mendesign pelatihan warehouse management series berikut ini :
1. Basic Warehouse Management
Pelatihan didisain dengan 40% teori dan 60% praktikum. Fokus materi adalah memahamkan peserta pelatihan mengenai prosedur kerja gudang. Dengan pemahaman ini maka diharapkan peserta memiliki bekal mengenai cara kerja di gudang yang benar, mampu menjalankan cara kerja tersebut, mampu memberikan analisa atas penyimpangan yang terjadi dan penyebab indikator sasaran gudang tidak tercapai.
Penyampaian teori disampaikan dengan contoh-contoh kasus yang terjadi selama penanganan dalam meningkatkan kinerja gudang. Test pemahaman diberikan dengan melengkapi prosedur penerimaan barang, penataan barang, pengeluaran barang, maupun retur barang. Dengan metode melengkapi ini diharapkan peserta akan memahami jalannya proses kerja di gudang. Peserta juga mendapatkan studi kasus untuk mengidentifikasi persoalan yang terjadi. Test dan studi kasus diperlukan untuk mengukur tentang tingkat pemahaman peserta. Bukankah pengetahuan yang dimiliki seseorang, belum tentu membuat ia mengambil tindakan. Pemahaman yang akan menyebabkan individu yakin dalam mengambil tindakan. Pengetahuan lebih menekankan apa yang harus dilakukan. Pemahaman lebih mengarah pada bagaimana melakukan cara terbaik dengan kondisi yang ada.
2. Intermediate Warehouse Management
Pelatihan ini lebih menekankan pada prinsip penataan barang dilokasi atau rak penempatan barang. Penataan yang tepat akan menghasilkan efisiensi biaya bagi perusahaan dan mempercepat proses pencarian barang. Bila petugas gudang mampu mencari barang dalam 3 menit atau paling lama 5 menit bukan jaminan bahwa prinsip penataannya sudah tepat. Manakala petugas yang menata barang tersebut berhalangan hadir maka petugas lain sulit mencari barang atau membutuhkan waktu lama. Penataan demikian tergantung pada orang, bukan tergantung pada sistem. Kesulitan yang dihadapi adalah kita tak bisa copy cara kerja tersebut dengan hasil yang sama.
Peserta akan diberikan studi kasus berupa foto-foto penataan digudang dan peluang terjadinya permasalahan. Diharapkan peserta dapat membuat antisipasi agar permasalahan dalam penataan tidak mengganggu kelancaran proses operasional gudang. Mempertimbangkan penempatan alat bantu transportasi barang sehingga langkah kerja jauh lebih cepat dan efisien. Bagaimana cara meningkatkan kapasitas muat gudang dengan penataan, mengingat fluktuasi dan variasi pengadaan barang yang menjadi keputusan pelaku bisnis terutama di Indonesia. 7 langkah input data tanpa salah dan mempersiapkan opname dengan cepat dan akurat ( mengubah opname 29 hari dengan transaksi berjalan menjadi 3 hari ).
3. Advance Warehouse Management
Pelatihan ini didisain untuk dapat memberikan pemahaman Manager Gudang dalam meningkatkan kinerja produktifitas gudang yang menjadi tanggung jawabnya. Peserta dibekali dengan metode analisis proses yang dapat mengidentifikasi peluang-peluang non value added activity terjadi yang menjadi sumber pemborosan kerja digudang. Pembahasan studi kasus tentang bagaimana mengubah 26 hari pengiriman barang sejak order diterima menjadi 1 – 2 hari kerja. Pembahasan tentang peluang kesalahan dalam pengiriman barang dan bagaimana melakukan efisiensi di gudang. Telah umum diketahui bahwa petugas gudang bukan pekerja yang terus menerus melakukan kegiatannya tetapi bekerja pada jam-jam atau waktu tertentu.
Demikian sekilas tentang program pelatihan SMART Warehouse Management Series yang dapat disampaikan. Bila membutuhkan informasi lebih lanjut kami bersedia memberikan presentasi .
Salam Sukses Selalu
Drs.Psi. Reksa Boeana
Executive Partner SMART Business Solution
1. Basic Warehouse Management
Pelatihan didisain dengan 40% teori dan 60% praktikum. Fokus materi adalah memahamkan peserta pelatihan mengenai prosedur kerja gudang. Dengan pemahaman ini maka diharapkan peserta memiliki bekal mengenai cara kerja di gudang yang benar, mampu menjalankan cara kerja tersebut, mampu memberikan analisa atas penyimpangan yang terjadi dan penyebab indikator sasaran gudang tidak tercapai.
Penyampaian teori disampaikan dengan contoh-contoh kasus yang terjadi selama penanganan dalam meningkatkan kinerja gudang. Test pemahaman diberikan dengan melengkapi prosedur penerimaan barang, penataan barang, pengeluaran barang, maupun retur barang. Dengan metode melengkapi ini diharapkan peserta akan memahami jalannya proses kerja di gudang. Peserta juga mendapatkan studi kasus untuk mengidentifikasi persoalan yang terjadi. Test dan studi kasus diperlukan untuk mengukur tentang tingkat pemahaman peserta. Bukankah pengetahuan yang dimiliki seseorang, belum tentu membuat ia mengambil tindakan. Pemahaman yang akan menyebabkan individu yakin dalam mengambil tindakan. Pengetahuan lebih menekankan apa yang harus dilakukan. Pemahaman lebih mengarah pada bagaimana melakukan cara terbaik dengan kondisi yang ada.
2. Intermediate Warehouse Management
Pelatihan ini lebih menekankan pada prinsip penataan barang dilokasi atau rak penempatan barang. Penataan yang tepat akan menghasilkan efisiensi biaya bagi perusahaan dan mempercepat proses pencarian barang. Bila petugas gudang mampu mencari barang dalam 3 menit atau paling lama 5 menit bukan jaminan bahwa prinsip penataannya sudah tepat. Manakala petugas yang menata barang tersebut berhalangan hadir maka petugas lain sulit mencari barang atau membutuhkan waktu lama. Penataan demikian tergantung pada orang, bukan tergantung pada sistem. Kesulitan yang dihadapi adalah kita tak bisa copy cara kerja tersebut dengan hasil yang sama.
Peserta akan diberikan studi kasus berupa foto-foto penataan digudang dan peluang terjadinya permasalahan. Diharapkan peserta dapat membuat antisipasi agar permasalahan dalam penataan tidak mengganggu kelancaran proses operasional gudang. Mempertimbangkan penempatan alat bantu transportasi barang sehingga langkah kerja jauh lebih cepat dan efisien. Bagaimana cara meningkatkan kapasitas muat gudang dengan penataan, mengingat fluktuasi dan variasi pengadaan barang yang menjadi keputusan pelaku bisnis terutama di Indonesia. 7 langkah input data tanpa salah dan mempersiapkan opname dengan cepat dan akurat ( mengubah opname 29 hari dengan transaksi berjalan menjadi 3 hari ).
3. Advance Warehouse Management
Pelatihan ini didisain untuk dapat memberikan pemahaman Manager Gudang dalam meningkatkan kinerja produktifitas gudang yang menjadi tanggung jawabnya. Peserta dibekali dengan metode analisis proses yang dapat mengidentifikasi peluang-peluang non value added activity terjadi yang menjadi sumber pemborosan kerja digudang. Pembahasan studi kasus tentang bagaimana mengubah 26 hari pengiriman barang sejak order diterima menjadi 1 – 2 hari kerja. Pembahasan tentang peluang kesalahan dalam pengiriman barang dan bagaimana melakukan efisiensi di gudang. Telah umum diketahui bahwa petugas gudang bukan pekerja yang terus menerus melakukan kegiatannya tetapi bekerja pada jam-jam atau waktu tertentu.
Demikian sekilas tentang program pelatihan SMART Warehouse Management Series yang dapat disampaikan. Bila membutuhkan informasi lebih lanjut kami bersedia memberikan presentasi .
Salam Sukses Selalu
Drs.Psi. Reksa Boeana
Executive Partner SMART Business Solution
Tidak ada komentar:
Posting Komentar