Rabu, 27 April 2011

30 Hours Practice, Improve Your Leadership Performance

Penunjukkan Leader atau Supervisor di perusahaan banyak di dasarkan pada pengalaman karyawan bersangkutan. Melalui program Jenjang Karir maka diangkatlah para pengawas dengan pertimbangan tertentu. Sebagian besar karena pengalaman, loyalitas, dedikasi dan prestasi kerja karyawan yang bersangkutan. Seringkali pertimbangan kemampuan manajerial dan karakter pemimpin kurang mendapatkan perhatian sehingga mereka yang berprestasi sebagai karyawan belum tentu mampu menjadi leader yang baik. Gejala ini nampak dimana pengawas kurang mampu mendisiplinkan bawahannya, mengerjakan sendiri pekerjaan tersebut, memberi perintah pada bawahan tertentu, mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah dan cenderung mengambil tindakan mengatasi masalah.

Solusi yang banyak dilakukan adalah mengirimkan pengawas tersebut untuk mengikuti pelatihan atau menyelenggarakan pelatihan internal (In House Training). Namun hasil yang didapatkan adalah tidak memperbaiki kinerja yang bersangkutan dalam memimpin. Hal ini sama halnya dengan mengikut sertakan dalam pelatihan peningkatan rasa percaya diri. Tak ada training yang bisa tingkatkan rasa percaya diri, tak ada training yang dapat membentuk kemampuan leadership. Tak ada seorang presenter dibentuk melalui pelatihan. Yang perlu dilkakukan adalah bagaimana menyusun program agar mereka bisa berlatih untuk meningkatkan ketrampilannya. Hanya melalui Latihan, Praktek, dan Pembiasaan maka kemampuan leadership dapat ditingkatkan. Umumnya hanya sedikit yang secara konsisten memperbaiki kemampuan leadershipnya setelah periode 3 - 4 bulan.

Dalam program"30 Hours Practice, Improve Your Leadership Performance" dibentuklah wadah berlatih dengan program memahami materi, jadual praktek, pendampingan praktek, evaluasi dan penyampaian umpan balik serta audit peningkatan kinerja dibagian yang menjadi tanggung jawabnya. Dilakukan pengukuran kinerja disiplin, hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas sebagai ukuran pembanding terjadinya perbaikan kinerja dibagian tersebut setelah program dijalankan.

Melalui identifikasi masalah, penyimpangan dan kesalahan maka akan dihasilkan peningkatan produktifitas, kualitas dan efisiensi. Leader dibekali kemampuan memecahkan masalah sehingga mereka bisa mengambil langkah yang tepat dalam menyelesaikan masalah bukan hanya sekedar mengatasi masalah, dimana masalah yang sama akan tyerulang kembali.

Keberhasilan program ditentukan oleh kemampuan leader dalam membentuk sikap patuh bawahan. Pembentukan sikap patuh melalui pembiasaan untuk dipimpin, diperintah, dievaluasi dan ditegur. Praktek memimpin bawahan dilapangan sangat dibutuhkan agar bawahan menjadi patuh. Dimana leader lebih dulu dibentuk sikap percaya dirinya dalam memimpin. Praktek yang dibutuhkan adalah memimpin rekan sesama leader.

Pelatihan leadership dibutuhkan untuk memberikan pemahaman bahwa ditangan merekalah hasil dapat diwujudkan. Bila hasil belum sesuai target maka sesungguhnya leader memiliki keyakinan bahwa target tersebut sulit dicapai. Masalah dapat diselesaikan manakala leader yakin bahwa masalah tersebut dapat diselesaikan karena setiap masalah pasti ada penyelesaiannya.

Agar leader mampu menjalankan tugas dan tanggung jawabnya serta berlatih melakukan peningkatan diri maka dibutuhkan pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan lapangan seperti :

1. Basic Leadership, peserta mendapatkan pemahaman tentang peran leader, pembentukan rasa percaya diri dalam memimpin serta kesalahan-kesalahan dalam memimpin.
2. Memberikan Pengarahan tepat arah, peserta mendapatkan bukti bahwa pengarahan yang dilakukan kurang tepat, dimana pekerja tidak tahu apa yang harus dikerjakan.
3. 7 Macam Pemborosan, dimana leader ditugaskan untuk mengidentifikasi dilapangan.
4, Menegur dengan Kasih, memahami cara peneguran tanpa perdebatan dan membangun semangat bawahan untuk memperbaiki kesalahan dirinya.
5. Problem Solving and Decision Making, peserta dibekali cara untuk menggunakan teknik pemetaan pikiran untuk mnenghasilkan ide kreatif dalam pemecahan masalah dengan membuat action plan langkah perbaikan yang dibutuhkan.
6. Menyelesaikan kesalahan berulang, peserta memahami cara untuk memperkecil peluang kesalahan yang sama terjadi kembali.
7. 5 S Umpan Balik, banyak praktek yang dilakukan dimana umpan balik kurang tepat diberikan bahkan sebagian besar pengawas enggan memberikan umpan balik yang jelas pada bawahannya.
8. Meningkatkan Produktifitas Kerja, Peserta diberikan pemahaman tentang cara penetapan tujuan dan bagaimana tujuan tersebut dicapai. diberikan studi kasus dan penugasan sesuai dengan target yang ditetapkan.
9. Etika Kerja, Etika terhadap Atasan, Etika antar sesama rekan, peserta akan diukur pemahamannya melalui test sikap yang diberikan.
10. 7 Langkah Input Data Tanpa Salah, peserta memahami sumber-sumber kesalahan data karena cara kerja yang kurang tepat.
11. Beserta topik lain yang dibutuhkan dan akan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

Melalui pendekatan implementasi dan langsung terjun ke pokok persoalan leader dalam meningkatkan kinerjanya maka semangat para leader dalam menghasilkan improvement dapat ditingkatkan. dimana pada laporan hasil akhir akan dilaporkan tingkat perubahan yang dihasilkan selama program dijalankan. Apabila dikehendaki pengukuran ROTI ( Return On Training Invesment) bisa diberikan dengan fee tersendiri.
salam sukses selalu

Reksa Boeana
Executive Partner